Rabu, 19 September 2012

Analisis teori betty neuman

Tugas Foundation of nursing  
guna memenuhi tugas pada tanggal 
21 september 2011

>Tugas mandiri


KONSEP TEORY BETTY NEUMAN
             Berdasarkan kasus yang ada, menurut saya teori yang tepat untuk di terapkan yaitu, teori yang dikemukakan oleh Betty  neuman. Sebelum saya memberikan tanggapan lebih jauh, saya ingin menyampaikan tentang,’’apa yang dimaksud keperawatan itu, apa yang dimaksud perawat dan masyarakat luas dalam konteks  ruang lingkup ilmu keperawatan berdasarkan pemahaman yang diungkapkan betty neuman. Yang pertama keperawatan ialah: sebuah profesi, mengapa demikian” karena keperawatan itu sendiri adalah sebuah pekerjaan oleh subject yang sering kita sebut perawat. Kemudian muncul pertanyaan, tentang siapa perawat itu”, perawat adalah orang yang memiliki kemampuan atau berkontribusi dalam penyediaan jasa dalam memberikan berbagai layanan kesehatan masyarakat, dimana penekanan tersebut diarahkan pada proses perawatan yang mungkin  terhadap individu, keluarga, kelompok dan  komunitas. Denga demikian masyarakat luas dalam konteks ini bisa dikatakan sebagai objek yang lebih tepatnya konsumen layanan kesehatan.

Dengan melihat kasus yang dialami tuan B sebagaimana yang diilustrasikan dalam bentuk wacana tersebut, dan juga ditinjau dari konsep utama teori betty neuman yang merujuk pada pola perilaku tuan B yang disingkronkan dengan Variable serta Asumsi berdasarkan konsep utama teori Betty neuman maka memang dirasa selaras. Dengan demikian meihat kasus tersebut salah satu hal yang dapat kita amati bahwa tuan B mengalami gangguan yang mungkin ditunjukkan pada ketidak percayaan dirinya atau merasa bahwa dirinya tidak berharga dan itu satu indikasi bahwa tuan B sedang dalam kodisi tidak sehat. Karena dari ketidak percayaan diri tuan B tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi fisiknya. Dan tentunya keseimbangan dari fungsi fisiologis yang terganggu juga diiring terganggunya kondisi psikologisnya .

Kemudian hal-hal lain yang dapat kita amati dari wacana tersebut bahwa tuan B tidak semata-mata langsung mengalami gangguan tanpa adanya penyebab yang mengindikasikan kearah yang negatif. Karena hal itu pasti disebabkan oleh beberapa faktor yang memicu tuan B mengalami gangguan psikologis . Seperti yang diilustrasikan dalam wacana tersebut bahwa tuan B dalam riwayatnya  dibidang dunia kerja, beliau pernah mengundurka diri dari perusahaan dimana dia bekerja. Dengan mengidentifikasi dari hal tersebut, tuan B memiliki kemampuan yang rendah dalam bersosialisasi, mengapa demikian”, karena seorang yang sudah memilih bekerja dalam ruang lingkup perusahaan tentunya harus pandai-pandai bersosialisasi, yang mana bersosialisasi itu bisa mengandung makna tentang beradaptasi dan pemberian respon. Layaknya seorang yang bertekat untuk bekerja, tentunya beliau pasti memiliki visi dan misi baik dalam karir maupun kehidupannya. Akan tetapi keputusan tuan B mengundurkan diri dari tempat dia bekerja hanya dengan alasan bahwa dia tidak cocok dengan teman sekerja.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa hal-hal semacam itu memang disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor  tekanan yang dialami tuan B dimasa lalunya. Yang mana bahwasanya setiap individu itu memiliki kemampuan ketahanan yang berbeda-beda dalam menghadapi tekanan, yang memiliki arti bahwa lingkungan dapat menghasilkan ketegangan dan berpotensi membuat sistem ketahanan menjadi tidak stabil.

Berdasarkan paradigma keperawatan dalam model sistem betty neuman, dapat kita ketahui ada komponen utama dalam berinteraksi.  Komponen yang dimaksud di sini ialah: manusia(klien), lingkungan, kesehatan dan  keperawatan.  Komponen yang terkait dalam interaksi tersebut adalah:
      1)      Manusia ( klien) :  Struktur dasar, garis penolakan,garis pertahanan normal dan gari pertahanan 
                                           fleksibel.
      2)      Lingkungan         :  Internal,eksternal dan Stressor
      3)      Kesehatan          :  Hal-hal yang berhubungan dengan sehat dan sakit
      4)      Keperawatan     :  Upaya pencegahan, tindakan  dan pemberian pengetahuan seputar dunia kesehatan.

             Dalam teorinya, Betty neuman juga mengungkapkan bahwa model keperawatan sebagai suatu konsep berdasarkan sistem yang komprehensif, model keperawatan ini digambarkan sebagai gabungan dari lima Variabel yang saling berinteraksi dan idealnya berfungsi secara harmonis ataupun stabil dengan kaitannya pada stressor lingkungan internal maupun eksternal yang sedang terjadi pada klien.
        1)      Manusia ( klien)
Dalam hal ini di ungkapkan bahwa ada rangkaian ketahanan pada setiap individu. Dengan penggambaran masing-masing ketahanan, yang tersirat dalam lingkaran. Dimana  tingkatan dari masing-masing lingkaran memiliki tugas pertahanan secara spesifik, mengelilingi dan melindungi ketahanan dasar individu tersebut. Tingkatan dari masing -masing lingkaran tersebut juga dibarengi oleh lima variabel yang turut membangun sistem klien, diantaranya: 1) Fisiologis, 2) Psikologis, 3) Perkembangan, 4) Sosial budaya, 5) Rohani.
Jika kita kaji berdasarkan ilustrasi yang ada, tuan B mengalami gangguan pada sisi psikologisnya yang mungkin bisa mengganggu fungsi fisiologisnya apa bila tidak ada proses pemulihan. Seperti yang digambarkan bahwa tuan B memilih mengurung dirinya sndiri di kamar dengan beranggapan orang-orang di sekitarnya tidak bisa menghargainya. Selain itu beliau sering berbicara sendiri dan berhalusinasi bahwa pamannya hadir untuk mendengarkan keluhannya. Dan hal-hal yang terjadi tersebut bisa mengganggu kestabilan fungsi fisiologisnya, karena beliau tidak mau merawat dirinya, seperti kebutuhan nutrisi dalam tubuhnya atau dengan cara mengkonsumsi  makanan secara rutin dan menjaga kebersihan tubuhnya, karena beliau merasa tidak ada gunanya merawat dirinya sendir.                       

         2)      Lingkungan ( stressor )
   Stres merupakan salah satu bentuk kondisi psikologis yang terjadi dalam diri setiap orang, yang memiliki makna bahwa stres bisa terjadi  pada setiap individu, tanpa melihat usia ataupun jenis kelamin. Sebenarnya stres itu sendiri bisa berpengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positifnya ialah jika individu tersebut mampu mengelola stresnya untuk membangkitkan rasa percaya diri, sehingga bisa menghasilkan pengalaman baru, wawasan yang lebih luas dan terbentuklah mental yang kuat.  Kemudian pengaruh negatifnya ialah, jika individu tersebut tidak mampu mengelola stres yang dia alami, sehingga dapat memberikan perasaan-perasaan tidak nyaman, kehilangan rasa percaya diri.  Dampak yang ditunjukkan dari stressor sebenarnya dapat dibedakan berdasarkan: kekuatan stressor, jumlah stressor, elastisitas pertahanan individu itu sendiri.
   Melihat faktor-faktor yang menyebabkan ketidak stabilan sistem ketahanan tersebut, stressor dibagi menjadi tiga klasifikasi: (1) Stressor intrapersona, (2)  Stressor interpersonal, (3)   Stressor ekstrapersonal.  Dalam teori yang diungkapkannya , stressor  sebagai kejadian di masa lalu tentang perasaan kehilangan.  Melihat kondisi klien berdasarkan pola tingkah laku yang ditunjukkan, serta riwayt karirnya,  bisa dikatakan bahwa perasaan kehilangan atau stressor yang terjadi pada klien termasuk  stressor  ekstra-personal,”  karena seperti yang diilustrasikan pada wacana bahwa klien pernah kehilangan pekerjaan, yang mungkin dikarenakan kurangnya kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi. Selain itu  perasaan kehilangan  yang juga dialami klien adalah stressor inter-personal yang mana beliau kehilangan kontak sosial dengan anggota keluarga dengan alasan bahwa dirinya tidak dihargai, kemudian stressor intra-personal juga terjadi pada klien dilihat dari kondisi psikologisnya seperti  berhalusinasi.


         3)      Kesehatan
  Kesehatan yang dimaksud  disini adalah rentang antara sehat dan sakit. Kesehatan Klien yang dimaksud bisa diartikan dengan kemampuan individu tersebut menjaga kesehatan dirinya sendiri secara stabil. Jika dikaitkan dengan kasus yang sedang terjadi, kestabilan pada fungsi fisiologis klien terpengaruh  seiring dengan terganggunya kestabilan kondisi psikologisnya, yang dikarenakan kebutuhan nutrisinya tidak akan terpenuhi dengan baik. karena yang dimaksud kesehatan ialah berjalannya satu fungsi dengan baik,  yang juga diikuti fungsi yang lain dengan keadaan baik pula.

        4)      Keperawatan ( Rekontitusi )
  Rekonstitusi adalah upaya pengembalian atau bisa juga upaya perbaikan terhadap ketidak stabilan sistem yang dialami klien dan juga sebagai suatu kondisi adaptasi terhadap stressor lingkungan internal maupun eksternal. Dengan cara melakukan tindakan keperawatan untuk menangani reaksi stres klien, yang mana maksud dari tujuan tindakan yang dilakukan terhadap pasien agar tercapai kesehatan yang lebih baik. Dengan demikian tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat , diantaranya: pencegahan primer, pencegahan skunder dan pencegahan tersier.
Pencegahan primer ialah suatu proeses mengidentifikasi terhadap stressor yang terjadi pada tuan B, serta upaya pencegah terhadap stressor itu sendiri. Kemudian dilanjutkan pencegahan primer dengan tindakan perawatan, untuk  menyembuhkan tuan B dalam  gangguan psikologisnya. Pencegahan tersier dilakukan dengan pengontrolan terhapap kondisi tuan B  dengan maksud agar kesehatan tuan tetap pada kondisi optimal setelah ada tindakan medis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar